Senin, 10 Maret 2014

KD 15.2 Menulis Ciri-Ciri Umum Puisi dari Buku Antologi Puisi

Antologi puisi adalah suatu karya sastra tulis pilihan dari beberapa orang pengarang untuk menuangkan karyanya dalam bentuk karya tulis yang terikat irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Antologi puisi dapat juga diartikan sebagai kumpulan puisi-puisi pilihan yang dijadikan dalam satu buku.
Unsur-unsur intrinsik suatu puisi meliputi:
  1. Tema (sense) adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat.
  2. Tipografi disebut juga ukiran bentuk puisi. Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frase, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa, dan suasana.
  3. Amanat (intention) atau pesan adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya.
  4. Nada (tone) yaitu sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lainnya.
  5. Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lainnya.
  6. Perasaan (feeling) adalah sikap pengarang terhadap tema (subjek matter) dalam puisinya, misalnya simpatik, konsisten, senang, sedih, kecewa, dan lain-lain.
  7. Enjambemen adalah pemotongan kalimat atau frase diakhir larik, kemudian meletakkan potongan itu pada larik berikutnya. Tujuannya adalah untuk memberi tekanan pada bagian tertentu ataupun sebagai penghubung antara bagian yuang mendahuluinya dengan bagian berikutnya.
  8. Kata konkret (imajinasi) adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang baik) atau bermakna denotasi oleh penyair.
  9. Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi.
  10. Akulirik adalah tokoh aku (penyair) di dalam puisi.
  11. Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah maupun akhir.
  12. Verifikasi adalah berupa rima (persamaan bunyi pada puisi, di awal, di tengah, dan di akhir) ; ritma (tinggi-rendah, panjang-pendek, keras-lemahnya bunyi).
  13. Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi. Beberapa jenis majas yaitu : hiperbola, personifikasi, ironi, metafora, litotes, dan simile.
  14. Citraan (pengimajian) adalah gambar-gambar dalam pikiran, atau gambaran angan si penyair.
  15. Imajeri atau daya bayang ialah suatu kata atau kelompok kata yang digunakan untuk menggunakan kembali kesan-kesan panca indera dalam jiwa kita. Jenis imajeri : imajeri pandang, imajeri dengar, imajeri rasa, dan imajeri kecap.
Unsur-unsur ekstrinsik puisi:
  1. Biografi, adalah latar belakang atau riwayat hidup penyair.
  2. Nilai, adalah nilai dalam cerita misalnya ekonomi, politik, sosial, adat istiadat, dan lain-lain.
  3. Kemasyarakatan, adalah situasi sosial yang terjadi pada saat puisi dibuat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar